Ubay bin Ka’ab
termasuk dalam jajaran sahabat penulis dan penghafal wahyu-wahyu yang turun,
dan beliau pernah bersabda kepadanya, "Hai Ubay bin Ka'ab, saya
diperintahkan untuk menyampaikan al Qur'an kepadamu…!!"
Antara senang
dan cemas kalau "kepedean", ia bertanya, "Wahai Rasulullah, ibu
bapakku menjadi tebusan anda, benarkah namaku disebut oleh Allah…?"
"Benar,"
Kata Nabi SAW, "Namamu dan keturunanmu di tingkat tertinggi…!!"
Suatu ketika
Nabi SAW sedang mengimami shalat jamaah, dan terselip satu ayat yang beliau
tidak membacanya. Ubay yang berada di belakang Nabi SAW berbisik perlahan
kepada Nabi SAW. Usai shalat, beliau bertanya "Siapakah yang tadi
membetulkan bacaanku?"
Orang-orangpun
menunjuk kepada Ubay bin Ka'ab. Nabi SAW tersenyum dan berkata, "Aku telah
menduga, pasti Ubaylah orangnya…"
Suatu ketika ada
seorang lelaki yang bertanya kepada Nabi SAW tentang penyakit yang dialaminya,
dan apa yang akan diterimanya karena penyakitnya tersebut. Nabi SAW bersabda,
"Itu adalah penghapus dosa (kaffarah)."
Ubay yang saat
itu hadir, seketika bertanya, "Walau sakit yang sedikit, wahai
Rasulullah!”
"Ya,"
Kata Nabi SAW, "Walau hanya tertusuk duri, atau yang lebih ringan dari
itu."
Suatu ketika
Ubay bin Ka'ab merasakan demam, ia teringat akan sabda Nabi SAW tersebut, maka
iapun berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta, agar Engkau tidak
menghilangkan demam panas ini dari tubuh Ubay bin Ka'ab, hingga aku bertemu
denganMu. Tetapi janganlah demam ini menghalangi aku dari shalat, puasa, haji
dan jihad di jalanMu."
Maka sakit demamnya berkepanjangan, hingga tiada
seorang yang memegangnya kecuali merasakan panas tubuhnya. Namun demikian ia tetap bisa beribadah dan berjuang
tanpa kesulitan, hingga ajal menjemputnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar