Suatu ketika
Hakim bin Hizam mendatangi Rasulullah SAW, dan meminta agar beliau memberinya
sesuatu, Nabi SAW memenuhi permintaannya. Pada kesempatan lainnya, Hakim
meminta sesuatu lagi, dan beliau memberikannya. Pada ketiga kalinya, ketika
Hakim meminta sesuatu pada Nabi SAW, beliau masih memberinya, tetapi kemudian
bersabda, "Wahai Hakim, harta memang bagaikan tanaman yang menghijau,
sepintas dia adalah sesuatu yang manis. Harta merupakan keberkahan jika kita
merasa cukup dan qanaah. Sebaliknya, ia tidak akan memberikan keberkahan jika
kita mempunyai sifat serakah."
Mendengar
nasehat ini, Hakim berjanji kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, mulai saat
ini aku tidak akan pernah meminta sesuatu apapun kepada siapapun."
Janji ini
dipegang teguh oleh Hakim bin Hizam, bahkan setelah Nabi SAW telah wafat. Saat
Abu Bakar menjadi khalifah, beliau memberikan harta dari Baitul Mal kepada ibnu
Hizam, sebagaimana yang dibagikan kepada orang muslim lainnya yang berhak,
tetapi Hakim menolaknya. Begitu juga ketika Umar bin Khaththab menjadi Amirul
Mukminin, dimana harta melimpah ruah memenuhi Baitul Mal, Hakim menolak ketika
ia akan diberi pembagian sesuai dengan haknya.
Ia pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang kebaikan
yang pernah dilakukannya semasa jahiliah seperti sedekah, memerdekakan budak
dan silaturahmi, beliau bersabda, "Kamu telah Islam dengan memperoleh
kebaikan yang engkau lakukan di masa lalu.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar