Dalam Perang Badar, Hakam bin
Kaisan yang berperang di pihak kaum kafir Quraisy ditawan oleh Miqdad bin Amr.
Pimpinan Miqdad ingin memenggal kepala Hakam, tetapi Miqdad memutuskan untuk
menyerahkannya pada Rasullullah SAW. Beliau mengajak Hakam untuk memeluk Islam,
tetapi Umar bin Khaththab yang saat itu bersama Rasullulah pun pesimis akan
Islamnya Hakam, melihat bagaimana kerasnya permusuhannya kepada Islam selama
ini. Karena itu ia juga menyarankan untuk membunuh Hakam saja.
Tetapi Nabi SAW,
dengan pandangan beliau yang jauh menembus waktu dan tempat, mengabaikan saran
Umar tersebut. Dengan sabar beliau menjelaskan tentang Islam, dan akhirnya Hakam
masuk Islam. Maka Rasulullah bersabda, "Kalau saja aku memenuhi keinginan
kalian beberapa saat yang lalu, tentu ia masuk neraka!"
Itulah salah
satu bentuk kecintaan Rasulullah SAW kepada umat beliau, jauh lebih besar
daripada kecintaan seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Hakam pun selalu
memperbaiki keislamannya, sehingga akhirnya ia menjadi salah satu sahabat yang
hafal Al Qur'an.
Waktupun
berlalu, suatu ketika datang seseorang bernama Abu Bara' Amir bin Malik ke
Madinah, Nabi SAW menyerunya untuk masuk Islam tetapi ia menolak. Namun
demikian dia menyarankan Nabi SAW mengirim rombongan dakwah ke daerah Najd untuk menyeru kepada Islam. Tetapi Nabi khawatir
akan keselamatan mereka karena daerah tersebut memang masih sangat rawan
kejahatan. Tetapi Abu Bara' meyakinkan beliau, dan dengan segala pengaruhnya di
sana , ia akan
menjamin keselamatan rombongan dakwah tersebut. Karena itu beliau mengirim tujuhpuluh
orang sahabat pilihan penghafal Qur'an dipimpin oleh Mundzir bin Amr, dan salah
satunya adalah Hakam bin Kaisan.
Rombongan ini
kemudian dikhianati dan dibantai oleh Amir bin Thufail dan sekutunya di Bi'r
Ma'unah tanpa tersisa, termasuk Hakam bin Kaisan, kecuali satu orang, Ka'ab bin
Zaid bin An Najjar yang pura-pura mati walau terluka terkena tombak.
Sungguh beruntung nasib Hakam bin Kaisan, dari calon
penduduk neraka karena melawan Nabi SAW di Perang Badar, kemudian menjadi penduduk
surga karena syahid di Bi’r Ma’unah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar