Selasa, 17 Januari 2012

Hakam bin Kaisan RA


            Dalam Perang Badar, Hakam bin Kaisan yang berperang di pihak kaum kafir Quraisy ditawan oleh Miqdad bin Amr. Pimpinan Miqdad ingin memenggal kepala Hakam, tetapi Miqdad memutuskan untuk menyerahkannya pada Rasullullah SAW. Beliau mengajak Hakam untuk memeluk Islam, tetapi Umar bin Khaththab yang saat itu bersama Rasullulah pun pesimis akan Islamnya Hakam, melihat bagaimana kerasnya permusuhannya kepada Islam selama ini. Karena itu ia juga menyarankan untuk membunuh Hakam saja. 
Tetapi Nabi SAW, dengan pandangan beliau yang jauh menembus waktu dan tempat, mengabaikan saran Umar tersebut. Dengan sabar beliau menjelaskan tentang Islam, dan akhirnya Hakam masuk Islam. Maka Rasulullah bersabda, "Kalau saja aku memenuhi keinginan kalian beberapa saat yang lalu, tentu ia masuk neraka!"
Itulah salah satu bentuk kecintaan Rasulullah SAW kepada umat beliau, jauh lebih besar daripada kecintaan seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Hakam pun selalu memperbaiki keislamannya, sehingga akhirnya ia menjadi salah satu sahabat yang hafal Al Qur'an.
Waktupun berlalu, suatu ketika datang seseorang bernama Abu Bara' Amir bin Malik ke Madinah, Nabi SAW menyerunya untuk masuk Islam tetapi ia menolak. Namun demikian dia menyarankan Nabi SAW mengirim rombongan dakwah ke daerah Najd untuk menyeru kepada Islam. Tetapi Nabi khawatir akan keselamatan mereka karena daerah tersebut memang masih sangat rawan kejahatan. Tetapi Abu Bara' meyakinkan beliau, dan dengan segala pengaruhnya di sana, ia akan menjamin keselamatan rombongan dakwah tersebut. Karena itu beliau mengirim tujuhpuluh orang sahabat pilihan penghafal Qur'an dipimpin oleh Mundzir bin Amr, dan salah satunya adalah Hakam bin Kaisan.
Rombongan ini kemudian dikhianati dan dibantai oleh Amir bin Thufail dan sekutunya di Bi'r Ma'unah tanpa tersisa, termasuk Hakam bin Kaisan, kecuali satu orang, Ka'ab bin Zaid bin An Najjar yang pura-pura mati walau terluka terkena tombak. 
            Sungguh beruntung nasib Hakam bin Kaisan, dari calon penduduk neraka karena melawan Nabi SAW di Perang Badar, kemudian menjadi penduduk surga karena syahid di Bi’r Ma’unah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar