Laila binti Abu Hatsmah, atau lebih
dikenal dengan nama Ummu Abdullah tengah bersiap-siap untuk hijrah ke Habasyah
bersama rombongan sahabat yang dipimpin Ja'far bin Abu Thalib. Tiba-tiba Umar bin Khaththab yang saat itu
masih musyrik, berdiri di hadapannya. Tentu saja Ummu Abdullah menjadi
terkejut, karena selama ini Umar sering menganiaya dan menyiksa kaum muslimin.
Saat itu suaminya, Amir bin Rabiah tengah mempersiapkan perbekalan untuk
perjalanan hijrah tersebut. Kemudian Umar berkata, "Hai Ummu Abdullah,
engkau jadi meninggalkan tanah airmu?"
"Ya,"
Kata Ummu Abdullah dengan tegas, "Demi Allah, kami akan keluar menuju
suatu negeri di bumi Allah, karena kalian telah berlaku kejam kepada kami,
sehingga Allah memberikan kami jalan keluar dari kesusahan ini."
Ummu Abdullah
telah bersiap-siap untuk memperoleh siksaan dan gangguan dengan jawabannya
tersebut, tetapi ternyata Umar tidak bertindak apa-apa sebagaimana biasanya.
Bahkan tampak kelembutan dan kesedihan di raut wajah Umar, kemudian keluar
perkataan singkat dari mulutnya sebelum ia berlalu pergi, "Semoga Allah
bersama kamu!!"
Ummu Abdullah
sempat terkesima dengan sikap Umar tersebut. Ketika suaminya datang, ia
berkata, "Hai Abu Abdullah, andai engkau melihat raut wajah Umar tadi,
tampak adanya kelembutan dan kesedihan karena kepergian kita ini."
"Sepertinya
engkau menginginkan dia memeluk Islam?" Kata Amir.
Ummu Abdullah
mengiyakan.
"Orang
seperti Umar itu," Kata Amir, "Tidak akan memeluk Islam hingga
keledai Umar memeluk Islam."
Ungkapan tersebut adalah semacam keputus-asaan. Melihat kerasnya Umar memusuhi Islam, tidak mungkin ia akan memeluk Islam.
Tetapi hidayah Allah memang tidak bisa diramalkan akan jatuh kepada siapa, dari
kerasnya permusuhan itulah akhirnya Umar memeluk Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar