Abu Umamah, atau nama aslinya Shudday
bin Ajlan datang sendirian menghadap Nabi SAW di Madinah untuk memeluk Islam.
Setelah beberapa hari tinggal untuk mempelajari seluk-beluk keislaman, ia diperintah
Rasulullah SAW untuk mendakwahi kaumnya, maka ia segera kembali ke
perkampungannya.
Tiba di antara
kaumnya, ia sempat akan dijamu sebagaimana kebiasaan kalau mereka baru tiba
dari bepergian, tetapi ia menolak karena makanan mereka terus disembelih tanpa
menyebut nama Allah. Kemudian Abu Umamah menceritakan tentang keislamannya, dan
menyeru mereka untuk memeluk Islam juga. Mereka menolak seruannya dengan keras,
bahkan memintanya untuk kembali kepada agama jahiliahnya, tentu saja Abu Umamah
bertahan dengan keislamannya.
Ketika ia merasa
sangat haus, ia meminta kaumnya untuk memberinya air, tetapi mereka menolaknya
kecuali jika ia mau kembali kepada agama jahiliahnya. Mereka juga mengancam
akan membiarkannya hingga mati kehausan. Dalam keadaan lelah, lapar dan
kehausan, Abu Umamah tertidur di padang
pasir di bawah teriknya matahari, ia hanya menutupi kepalanya dengan sorban.
Dalam tidurnya,
Abu Umamah didatangi seorang lelaki yang membawa gelas kaca, yang ia tidak
pernah melihat ada manusia manapun yang pernah membawa gelas seindah itu. Di
dalam gelas tersebut terdapat minuman, yang ia tidak pernah mendengar ada
manusia manapun pernah menceritakan tentang kelezatan minuman seperti itu.
Lelaki itu menyerahkan minuman itu kepadanya. Setelah minum dalam mimpinya
tersebut sampai habis, tiba-tiba Abu Umamah terjaga dan rasa hausnya telah
hilang. Dan setelah itu ia tidak pernah merasakan kehausan lagi walau tidak
minum apapun.
Setelah
terbangun tersebut, ada beberapa orang dari kaumnya yang merasa kasihan dan membawakan
susu, tetapi Abu Umamah menolaknya dan berkata, "Aku tidak membutuhkannya!"
Tentu saja mereka heran, karena beberapa saat
sebelumnya mereka tahu pasti bahwa Abu Umamah sangat membutuhkan minuman,
bahkan hampir mati kehausan. Tetapi mereka juga melihat kenyataan bahwa keadaan
Abu Umamah segar bugar, tidak seperti orang yang sedang kehausan. Melihat
keheranan kaumnya tersebut, Abu Umamah menceritakan mimpinya, dan segera saja mereka
semua memeluk Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar