Abdullah bin Abu Hadrad al Aslamy
telah menikahi seorang wanita dari kaumnya dan menjanjikan mahar 200 dirham. Ia
datang kepada Nabi SAW meminta bantuan untuk membayar mas kawinnya tersebut.
Beliau berkata, "Subkhanallah, demi Allah, jika engkau meminjamnya dari
penduduk wadi ini, takkan mencukupi untuk kamu. Aku tidak mempunyai uang
sebanyak itu untuk membantumu. Tunggulah beberapa hari di sini..!"
Saat itu,
seorang lelaki dari bani Jasham bin Muawiyyah yang biasa dipanggil Rifaah bin
Qis atau Qis bin Rifaah bersama beberapa orang dari kaumnya sedang berada di
suatu hutan untuk menghimpun orang Quraisy. Tujuan tidak lain untuk menyerang
Rasulullah SAW. Beliau memanggil Abdullah bin Abu Hadrad dan dua orang sahabat
lainnya dan bersabda, "Pergilah kalian menemui lelaki tersebut, dan jangan
kembali sebelum kalian mengetahui keadaannya.."
Beliau memberi
seekor unta betina yang telah tua dan lemah untuk tunggangan, begitu lemahnya
sehingga untuk bangun harus dibantu diberdirikan. Dengan bersenjata pedang dan
panah mereka berangkat ke tempat yang ditunjukkan Rasulullah SAW. Mereka tiba
di tempat itu ketika matahari telah tenggelam.
Abdullah mengatur
strategi dengan bersembunyi di tempat yang berseberangan, di tengahnya adalah
Rifaah dan kaumnya. Ia berkata kepada dua temannya, "Jika kalian mendengar
aku bertakbir dan menyerang musuh, hendaklah kalian juga bertakbir dan
menyerang mereka."
Mereka menunggu
sampai malam semakin gelap dan tidak ada kejadian apapun. Kemudian terdengar
perbincangan tentang penggembala ternak mereka yang belum kembali. Rifaah
bermaksud untuk mencarinya dan sebagian kaumnya ingin menyertai atau
menggantikannya mencari. Tetapi Rifaah menolak ditemani atau digantikan. Ia pun
berangkat sendiri dengan menyandang pedangnya.
Ternyata
Rifaah melalui tempat dimana Abdullah bersembunyi, yang segera saja ia siapkan
senjatanya untuk menyerang. Ketika telah yakin dengan sasarannya, Abdullah
melepaskan anak panahnya dan tepat mengenai jantung Rifaah. Dan sebelum Rifaah
sempat mengucap sepatah kata, ia telah menyerang dan memenggal kepala Rifaah.
Kemudian Abdullah bertakbir dengan keras dan menyerang musuh, diikuti dua temannya
yang juga bertakbir dan menyerang dari arah berlainan. Musuh pun ketakutan
karena menyangka diserang dengan pasukan yang lebih banyak, mereka lari
menyelamatkan diri dengan membawa harta sekenanya, termasuk wanita dan
anak-anaknya. Tetapi harta yang masih tertinggal masih lebih banyak lagi.
Mereka bertiga membawa harta rampasan tersebut kepada Nabi SAW, dan Abdullah
diberi tiga belas ekor unta untuk biaya mahar dan pernikahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar