Seorang peternak di suatu daerah
didatangi oleh Ubay bin Ka'ab, sahabat Nabi SAW yang diutus beliau untuk
memungut zakat dari orang tersebut. Setelah menerima informasi tentang jumlah ternaknya,
Ibnu Ka’ab berkata, "Engkau wajib mengeluarkan zakat, seekor anak unta
yang berusia setahun!"
Mendengar
penuturan Ubay, orang tersebut berkata, "Apa gunanya seekor anak unta yang
berusia setahun? Engkau tidak dapat mengambil susunya atau menungganginya. Aku
memiliki seekor unta betina yang telah dewasa, ambillah itu sebagai
gantinya."
Ka’ab berkata, "Tugas
yang diberikan kepadaku, tidak membenarkan aku mengambil lebih dari apa yang
ditetapkan oleh syariat.”
Tetapi peternak tersebut agak
memaksa untuk menerima unta betina dewasanya, sedang Ibnu Ka’ab “tidak berani”
menerima sesuatu melebihi dari wewenangnya yang ditetapkan syara’. Karena itu
ia berkata, "Sekarang ini Rasulullah dalam perjalanan, saya akan menghadap
beliau, jika beliau tidak berkeberatan, aku akan menerimanya, jika sebaliknya,
aku tidak bisa menerimanya kecuali apa yang kutentukan sebelumnya."
Akhirnya orang tersebut
mengikuti Ubay bin Ka’ab menemui Rasulullah SAW, sambil membawa unta betinanya.
Ketika telah sampai, ia berkata pada Nabi SAW, "Wahai Rasulullah, wakilmu
telah datang kepadaku untuk mengumpulkan zakat. Demi Allah, aku belum pernah
memperoleh kesempatan untuk membayar sesuatu kepada engkau atau wakilmu.
Setelah kuhitung kekayaanku dan keberitahukan kepadanya, ia hanya menetapkan
zakatku seekor anak unta yang berumur setahun, padahal anak unta seperti itu
belum bisa memberikan manfaat apa-apa. Karena itu kuusulkan untuk menerima unta
betina yang telah dewasa sebagai gantinya, tetapi wakilmu tidak berani
menerimanya tanpa persetujuanmu."
Nabi SAW
tersenyum mendengar penjelasan peternak tersebut, kemudian bersabda, "Memang
benar, hanya sekedar itulah yang wajib kau keluarkan seperti ditetapkan
wakilku, tetapi jika engkau ingin memberikan lebih dari yang ditetapkan, itu
dibolehkan."
Orang tersebut merasa puas dan sangat gembira dengan
penjelasan Nabi SAW, dan menyerahkan unta betina dewasa kepada beliau. Nabi SAW
pun mendoakan keberkahan bagi orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar