Suatu pagi Nawwas bin Sim'an dan
beberapa sahabat lainnya berkumpul di sekitar Nabi SAW, tidak jauh dari kebun
kurma. Beliau bercerita tentang Dajjal, terkadang beliau merendahkan
(melirihkan) suara beliau dan terkadang mengeraskannya, seolah tidak ingin
sampai terdengar oleh orang lain atau Dajjal yang sedang dibicarakan. Akibat
suasana dramatis yang muncul karena irama suara beliau, Nawwas dan beberapa
sahabat lain berlari menyebar ke kebun kurma mencari-cari seseorang.
Melihat sikap para sahabatnya ini,
beliau memanggil mereka dan bersabda, "Apa yang kalian lakukan??"
"Wahai Rasulullah," Kata
Nawwas, mewakili beberapa sahabat lainnya, "Tadi engkau menceritakan
tentang Dajjal, dalam menceritakannnya, engkau melirihkan dan mengeraskan suara
engkau sehingga kami mengira Dajjal tersebut berada di tengah-tengah kebun
kurma…!!"
Nabi SAW tersenyum mendengar
kesimpulan mereka ini, lalu bersabda, "Selain Dajjal, ada yang lebih aku
khawatirkan… Jika Dajjal muncul dan aku ada di tengah-tengah kalian, cukuplah
aku saja yang melawannya tanpa kalian. Tetapi jika dia muncul sedang aku sudah
tidak ada di antara kalian, maka masing-masing orang harus mempertahankan
dirinya sendiri. Allah sebagai gantiku dalam melindungi setiap muslim..!!"
Kemudian Nabi SAW menjelaskan
lagi, "Dajjal tersebut adalah
seorang pemuda berambut keriting, matanya agak menonjol keluar. Kalau boleh aku
mengumpamakannya, dia seperti Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara
kalian yang menjumpainya, maka hendaklah membacakan permulaan surat al Kahfi kepadanya. Dajjal keluar di
antara Syam (Saat itu meliputi wilayah Syiria/Suriah, Lebanon , Palestina dan sekitarnya) dan
Irak, kemudian ia membuat onar ke kiri dan ke kanan…Wahai hamba Allah,
teguhkanlah pendirian kalian..!!"
Seorang sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, berapa lama ia di permukaan bumi??"
"Empatpuluh hari, sehari
seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti seminggu, dan sehari
seperti seperti hari-hari kalian!!" Kata Nabi SAW.
"Wahai Nabiyyallah," Kata
seorang sahabat lainnya, "Pada hari yang seperti setahun, apakah kita
cukup mengerjakan shalat seperti satu hari biasa saja?"
"Tidak, kira-kirakan
saja!!"
"Wahai Rasulullah, bagaimana
kecepatannya (yakni Dajjal) di permukaan bumi!!" Tanya salah satu sahabat.
"Seperti awan yang didorong
angin!!" Kata Nabi SAW.
Kemudian beliau menjelaskan lebih
lanjut, bahwa Dajjal tersebut mendatangi suatu kaum dan ia mengajak mereka
untuk mengikutinya. Kaum ini mempercayainya dan mengikuti apa yang
diperintahkannya, maka Dajjal menyuruh
langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan. Ia menyuruh tanah
menumbuhkan tanam-tanaman maka tumbuhlah tanam-tanaman, sehingga kembalilah
para penggembala dengan ternak yang segar bugar, gemuk dan penuh dengan air
susu.
Dajjal mendatangi suatu kaum yang
lain dan mengajak mereka untuk mengikutinya, tetapi mereka menolaknya. Dajjal
meninggalkan kaum tersebut, dan segera saja keadaan mereka menjadi sangat
menyedihkan, harta benda dan makanan persediaan kaum tersebut langsung
menghilang begitu saja.
Dajjal melewati suatu daerah kosong
dan ia berkata, "Keluarkanlah simpananmu!!"
Maka simpanan kekayaan yang ada di
tempat tersebut muncul secara ajaib dan mengiringi Dajjal, seperti seekor raja
lebah yang diiringi pasukan lebah. Ia memanggil seorang pemuda dan dipenggal,
lalu tubuhnya dipotong menjadi dua. Dua bagian tersebut dilempar ke arah yang berlawanan,
lalu Dajjal memanggilnya kembali. Pemuda
tersebut tiba-tiba datang dengan wajah berseri dan tertawa gembira.
Dalam keadaan seperti itu, dimana
Dajjal makin memuncak kesombongannya dan mengaku sebagai Tuhan karena berbagai
keajaiban yang bisa dilakukannya, Allah mengutus Al Masih, Isa ibnu Maryam. Ia
turun di menara putih di sebelah timur Damaskus, dengan meletakkan tangannya di
sayap dua malaikat. Bila beliau menundukkan kepalanya, meneteslah airmatanya,
dan bila mengangkat kepalanya, akan mengalir butiran seperti mutiara. Tidak
seorang kafirpun yang membaui nafas beliau, kecuali dia akan meninggal.
Kemudian Nabi Isa AS mencari Dajjal dan menemukannya di Bab Lud (sebuah tempat
di Palestina) dan beliau membunuhnya.
Itulah sebagian dari fitnah Dajjal
yang diceritakan Nabi SAW kepada Nawwas bin Sim'an dan beberapa sahabat
lainnya. Pada riwayat lain, Nabi SAW menceritakan kepada sahabat Hudzaifah bin
Yaman, "Sesungguhnya Dajjal itu akan membawa air dan api. Adapun yang
terlihat air oleh manusia, maka sebenarnya itu adalah api yang membakar. Sedang
yang terlihat sebagai api dalam pandangan manusia maka sebenarnya adalah air
yang dingin dan segar. Barang siapa yang di antara kamu sekalian berjumpa
dengan Dajjal, hendaknya ia memilih pada apa yang terlihat sebagai api, karena
sesungguhnya ia adalah air yang segar dan baik.!"
Pada riwayat lainnya, Nabi SAW
menjelaskan bahwa Dajjal datang pada seseorang dan berkata, "Bagaimana
kalau aku membangkitkan ayah dan ibumu (yang telah meninggal), apakah engkau mau
bersaksi bahwa aku adalah Tuhanmu?"
Orang tersebut menyetujuinya, dan
Dajjal memanggil nama-nama mereka, maka dua setan yang menyerupakan dirinya
dengan kedua orang tuanya datang dan berkata, "Wahai anakku, ikutilah dia,
sesungguhnya dia itu tuhanmu..!!"
Nabi SAW juga mengingatkan kita
akan bahaya fitnah Dajjal dengan sabda beliau, "Sungguh nanti akan ada
Dajjal, dimana orang-orang akan berkata : Kami mengetahui bahwa Dajjal itu
dusta, akan tetapi kami bersahabat dengannya agar kami mendapatkan makanan dan
dapat menggembalakan ternak dari pohon-pohonan (yang dimunculkannya). Maka,
ketika itu murka Allah datang dan kemurkaan itu menimpa mereka semua..!"
Sahabat Mughirah bin Syu'bah sering
menanyakan masalah Dajjal kepada Nabi SAW, sehingga beliau bertanya,
"Sebenarnya apa yang engkau khawatirkan!!"
"Ya Rasulullah!!" Kata
Mughirah, "Sesungguhnya orang-orang mengatakan bahwa Dajjal tersebut
memiliki bukit roti dan sungai air…!!"
Maksudnya adalah Dajjal memiliki persediaan
makanan dan minuman yang sangat berlimpah, sehingga sangat mungkin bagi
kebanyakan orang akan terjatuh dalam fitnah dan tipuannya. Tetapi dengan tegas
Nabi SAW bersabda, "Yang demikian itu sangat remeh bagi Allah
Ta'ala…!!"
Pada riwayat lainnya lagi, Nabi SAW
menjelaskan bahwa Dajjal tersebut buta sebelah matanya, dan di antara kedua
matanya terlihat huruf kaf, fa. dan ra (k,f,r=kafir) yang setiap orang mukmin
dan muslim yang saleh akan bisa melihat dan membacanya walau sebelumnya ia buta
huruf. Dajjal akan muncul dengan membawa sesuatu semacam surga dan neraka,
sesuatu yang dikatakan Dajjal sebagai surga sebenarnya adalah neraka.
Masih cukup banyak versi-versi
lainnya tentang fitnah Dajjal tersebut, tetapi kita cukupkan saja disini,
semoga Allah SWT tidak mempertemukan kita dengan Dajjal, dan melindungi kita
dari fitnah-fitnahnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung….!! Amin!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar