Minggu, 21 September 2014

Nawwas bin Sim'an RA

Suatu pagi Nawwas bin Sim'an dan beberapa sahabat lainnya berkumpul di sekitar Nabi SAW, tidak jauh dari kebun kurma. Beliau bercerita tentang Dajjal, terkadang beliau merendahkan (melirihkan) suara beliau dan terkadang mengeraskannya, seolah tidak ingin sampai terdengar oleh orang lain atau Dajjal yang sedang dibicarakan. Akibat suasana dramatis yang muncul karena irama suara beliau, Nawwas dan beberapa sahabat lain berlari menyebar ke kebun kurma mencari-cari seseorang.
Melihat sikap para sahabatnya ini, beliau memanggil mereka dan bersabda, "Apa yang kalian lakukan??"
"Wahai Rasulullah," Kata Nawwas, mewakili beberapa sahabat lainnya, "Tadi engkau menceritakan tentang Dajjal, dalam menceritakannnya, engkau melirihkan dan mengeraskan suara engkau sehingga kami mengira Dajjal tersebut berada di tengah-tengah kebun kurma…!!"
Nabi SAW tersenyum mendengar kesimpulan mereka ini, lalu bersabda, "Selain Dajjal, ada yang lebih aku khawatirkan… Jika Dajjal muncul dan aku ada di tengah-tengah kalian, cukuplah aku saja yang melawannya tanpa kalian. Tetapi jika dia muncul sedang aku sudah tidak ada di antara kalian, maka masing-masing orang harus mempertahankan dirinya sendiri. Allah sebagai gantiku dalam melindungi setiap muslim..!!"
Kemudian Nabi SAW menjelaskan lagi,  "Dajjal tersebut adalah seorang pemuda berambut keriting, matanya agak menonjol keluar. Kalau boleh aku mengumpamakannya, dia seperti Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara kalian yang menjumpainya, maka hendaklah membacakan permulaan surat al Kahfi kepadanya. Dajjal keluar di antara Syam (Saat itu meliputi wilayah Syiria/Suriah, Lebanon, Palestina dan sekitarnya) dan Irak, kemudian ia membuat onar ke kiri dan ke kanan…Wahai hamba Allah, teguhkanlah pendirian kalian..!!"
Seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, berapa lama ia di permukaan bumi??"
"Empatpuluh hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti seminggu, dan sehari seperti seperti hari-hari kalian!!" Kata Nabi SAW.
"Wahai Nabiyyallah," Kata seorang sahabat lainnya, "Pada hari yang seperti setahun, apakah kita cukup mengerjakan shalat seperti satu hari biasa saja?"
"Tidak, kira-kirakan saja!!"
"Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya (yakni Dajjal) di permukaan bumi!!" Tanya salah satu sahabat.
"Seperti awan yang didorong angin!!" Kata Nabi SAW.
Kemudian beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa Dajjal tersebut mendatangi suatu kaum dan ia mengajak mereka untuk mengikutinya. Kaum ini mempercayainya dan mengikuti apa yang diperintahkannya, maka Dajjal  menyuruh langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan. Ia menyuruh tanah menumbuhkan tanam-tanaman maka tumbuhlah tanam-tanaman, sehingga kembalilah para penggembala dengan ternak yang segar bugar, gemuk dan penuh dengan air susu.
Dajjal mendatangi suatu kaum yang lain dan mengajak mereka untuk mengikutinya, tetapi mereka menolaknya. Dajjal meninggalkan kaum tersebut, dan segera saja keadaan mereka menjadi sangat menyedihkan, harta benda dan makanan persediaan kaum tersebut langsung menghilang begitu saja.
Dajjal melewati suatu daerah kosong dan ia berkata, "Keluarkanlah simpananmu!!"
Maka simpanan kekayaan yang ada di tempat tersebut muncul secara ajaib dan mengiringi Dajjal, seperti seekor raja lebah yang diiringi pasukan lebah. Ia memanggil seorang pemuda dan dipenggal, lalu tubuhnya dipotong menjadi dua. Dua bagian tersebut dilempar ke arah yang berlawanan, lalu Dajjal memanggilnya kembali. Pemuda  tersebut tiba-tiba datang dengan wajah berseri dan tertawa gembira.
Dalam keadaan seperti itu, dimana Dajjal makin memuncak kesombongannya dan mengaku sebagai Tuhan karena berbagai keajaiban yang bisa dilakukannya, Allah mengutus Al Masih, Isa ibnu Maryam. Ia turun di menara putih di sebelah timur Damaskus, dengan meletakkan tangannya di sayap dua malaikat. Bila beliau menundukkan kepalanya, meneteslah airmatanya, dan bila mengangkat kepalanya, akan mengalir butiran seperti mutiara. Tidak seorang kafirpun yang membaui nafas beliau, kecuali dia akan meninggal. Kemudian Nabi Isa AS mencari Dajjal dan menemukannya di Bab Lud (sebuah tempat di Palestina) dan beliau membunuhnya.
Itulah sebagian dari fitnah Dajjal yang diceritakan Nabi SAW kepada Nawwas bin Sim'an dan beberapa sahabat lainnya. Pada riwayat lain, Nabi SAW menceritakan kepada sahabat Hudzaifah bin Yaman, "Sesungguhnya Dajjal itu akan membawa air dan api. Adapun yang terlihat air oleh manusia, maka sebenarnya itu adalah api yang membakar. Sedang yang terlihat sebagai api dalam pandangan manusia maka sebenarnya adalah air yang dingin dan segar. Barang siapa yang di antara kamu sekalian berjumpa dengan Dajjal, hendaknya ia memilih pada apa yang terlihat sebagai api, karena sesungguhnya ia adalah air yang segar dan baik.!"
Pada riwayat lainnya, Nabi SAW menjelaskan bahwa Dajjal datang pada seseorang dan berkata, "Bagaimana kalau aku membangkitkan ayah dan ibumu (yang telah meninggal), apakah engkau mau bersaksi bahwa aku adalah Tuhanmu?"
Orang tersebut menyetujuinya, dan Dajjal memanggil nama-nama mereka, maka dua setan yang menyerupakan dirinya dengan kedua orang tuanya datang dan berkata, "Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia itu tuhanmu..!!"
Nabi SAW juga mengingatkan kita akan bahaya fitnah Dajjal dengan sabda beliau, "Sungguh nanti akan ada Dajjal, dimana orang-orang akan berkata : Kami mengetahui bahwa Dajjal itu dusta, akan tetapi kami bersahabat dengannya agar kami mendapatkan makanan dan dapat menggembalakan ternak dari pohon-pohonan (yang dimunculkannya). Maka, ketika itu murka Allah datang dan kemurkaan itu menimpa mereka semua..!"
Sahabat Mughirah bin Syu'bah sering menanyakan masalah Dajjal kepada Nabi SAW, sehingga beliau bertanya, "Sebenarnya apa yang engkau khawatirkan!!"
"Ya Rasulullah!!" Kata Mughirah, "Sesungguhnya orang-orang mengatakan bahwa Dajjal tersebut memiliki bukit roti dan sungai air…!!"
Maksudnya adalah Dajjal memiliki persediaan makanan dan minuman yang sangat berlimpah, sehingga sangat mungkin bagi kebanyakan orang akan terjatuh dalam fitnah dan tipuannya. Tetapi dengan tegas Nabi SAW bersabda, "Yang demikian itu sangat remeh bagi Allah Ta'ala…!!"
Pada riwayat lainnya lagi, Nabi SAW menjelaskan bahwa Dajjal tersebut buta sebelah matanya, dan di antara kedua matanya terlihat huruf kaf, fa. dan ra (k,f,r=kafir) yang setiap orang mukmin dan muslim yang saleh akan bisa melihat dan membacanya walau sebelumnya ia buta huruf. Dajjal akan muncul dengan membawa sesuatu semacam surga dan neraka, sesuatu yang dikatakan Dajjal sebagai surga sebenarnya adalah neraka.
Masih cukup banyak versi-versi lainnya tentang fitnah Dajjal tersebut, tetapi kita cukupkan saja disini, semoga Allah SWT tidak mempertemukan kita dengan Dajjal, dan melindungi kita dari fitnah-fitnahnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung….!! Amin!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar