Seseorang yang mempunyai cukup banyak kelebihan harta,
tersirat keinginan untuk bersedekah. Ia mendengar bahwa bersedekah dengan
sembunyi-sembunyi itu mempunyai banyak keutamaan karena itu ia memilih dengan
cara itu. Suatu malam yang gelap ia mendatangi suatu rumah, yang
diperkirakannya orang tersebut memang pantas dan berhak memperoleh sedekah.
Setelah meletakkan di dalam rumahnya tanpa diketahui penghuninya, ia segera
pulang. Keesokan harinya ternyata terjadi kegemparan, penduduk di daerah
tersebut, yang ia memberikan shadaqah, membicarakan tentang seorang pencuri
yang menerima shadaqah rahasia dari seseorang yang tidak dikenal.
Orang yang bersedekah ini, walau ia
telah ikhlas tetapi merasa shadaqahnya tidak akan diterima karena salah
sasaran. Ia tidak menyesalinya, hanya saja ia berkata, “Wahai Allah, hanya
bagi-Mu segala puji, sungguh saya akan menyedekahkan lagi sesuatu…!!”
Pada malam harinya, ia mendatangi suatu rumah
lain yang diperkirakan penghuninya adalah orang yang pantas dan berhak untuk
menerima shadaqahnya. Setelah meletakkan di dalam rumahnya dengan diam-diam, ia
segera pulang. Keesokan harinya ternyata terjadi kegemparan seperti hari
sebelumnya. Penduduk di daerah tersebut membicarakan tentang seorang pelacur
yang menerima shadaqah rahasia dari seeorang yang tidak dikenal.
Lagi-lagi orang yang bershadaqah
ini merasa amalnya tidak diterima karena telah salah sasaran. Tetapi ia tidak
menyesalinya, dan hanya berkata, “Wahai Allah, hanya bagiMu segala puji,
sungguh saya akan menyedekahkan lagi sesuatu..!!”
Pada malam
harinya, ia mendatangi suatu rumah lain yang diperkirakan penghuninya adalah
orang yang pantas dan berhak untuk menerima shadaqahnya. Setelah meletakkan di
dalam rumahnya dengan diam-diam, ia segera pulang. Keesokan harinya, ternyata untuk
ketiga kalinya terjadi kegemparan yang sama di daerah tersebut. Kali ini mereka
membicarakan tentang seorang yang sebenarnya cukup kaya, tetapi memperoleh
sedekah rahasia dari seseorang yang tidak dikenal.
Setelah
untuk ketiga kalinya ini shadaqahnya salah sasaran, akhirnya orang itu berkata,
seolah-olah amalannya telah sia-sia belaka, “Ya Allah, hanya bagi-Mu segala
puji, saya telah bersedekah tetapi kepada pencuri, bersedekah lagi tetapi
kepada pelacur, dan bersedekah lagi tetapi kepada orang yang kaya….!!”
Tiba-tiba
terdengar suatu suara yang tidak diketahui darimana asalnya (hatif), yang
ditujukan kepadanya, “Adapun shadaqahmu kepada pencuri, semoga ia segera
berhenti dari kebiasaannya mencuri. Dan shadaqahmu kepada pelacur, semoga ia
segera berhenti dari kebiasaannya berzina. Dan shadaqahmu kepada orang yang
kaya, semoga ia bisa mengambil i’tibar dan segera menafkahkan/menyedekahkan
kelebihan hartanya yang telah dikaruniakan Allah kepadanya…!!”
Kisah ini
diceritakan sendiri oleh Nabi SAW, tetapi beliau tidak menjelaskan siapa orang
tersebut. Bisa jadi salah seorang sahabat yang beliau ingin merahasiakan
namanya, tetapi bisa juga seseorang di masa nabi-nabi terdahulu, yang beliau
sampaikan untuk memberikan pengajaran kepada para sahabat beliau. Wallahu
A’lam.
Suka sma crita2nya, tapi boleh gk perpaduan tema dan warna font nya diubah sedikit, soalnya Q ngrasa ngga nyaman(blurr).
BalasHapusTrims, maaf agk bawel ^_*
Ass.Wr.Wb, mbak Rofiah, terima kasih atensinya dan koreksinya, insya Allah segera akan lakukan perubahan setting agar lebih mudah untuk membacanya. Wass.Wr.Wb
HapusSyukran atas postingan yg bermanfaat ini..ijin share
BalasHapusTerima kasih. Semoga kita semua mendapat keberkahan dan menambah keimanan.
BalasHapusAlangkah indahnya klu menulis salam jgn disingkat klu menulis hanya ass maka akan beda arti dan maknanya.....
BalasHapus