Hubab bin Mundzir adalah seorang
sahabat Anshar yang memiliki kecerdikan dalam strategi peperangan. Mungkin
kemampuannya tersebut terbentuk ketika masih terjadi perang saudara di Madinah
antara Suku Aus dan Khazraj.
Sebelum dimulainya perang Badar, Nabi
SAW membawa pasukan muslim mendekati mata air Badar dan menentukan suatu tempat
pertahanan bagi pasukan muslim. Ketika orang-orang muslim bersiap-siap
mendirikan tenda, Hubab bin Mundzir menghampiri Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai
Rasulullah, bagaimana tentang keputusan engkau berhenti dan berkemah di tempat
ini, apakah ini tempat yang diturunkan Allah (sebagai wahyu) kepada engkau?
Jika memang begitu keadaannya, tidak ada pilihan bagi kami untuk maju atau
mundur dari tempat ini. Ataukah ini hanya pendapat, siasat dan taktik
peperangan semata?”
“Tidak,” Kata Rasulullah SAW, “Ini
hanya pendapatku, siasat dan taktik perang semata!!”
“Bolehkan saya memberikan pendapat,
ya Rasulullah?” Kata Hubab.
Nabi SAW mengijinkannya, dan ia
berkata, “Wahai Rasulullah, menurut pendapat saya, tidak tepat jika kita
berhenti di tempat ini. Pindahkanlah pasukan kita ke tempat yang lebih dekat
dengan mata air daripada mereka (yakni, pasukan kafir Quraisy Makkah), kita
timbun mata air di belakang mereka dan kita menggali kolam dan mengalirkan air
untuk kebutuhan kita. Setelah itu baru kita berperang melawan mereka. Kita bisa
minum dan mereka akan kesulitan memperoleh air…!!”
Nabi SAW sangat gembira dengan
usulan Hubab tersebut, beliau bersabda, “Sungguh engkau telah memberikan
pendapat yang jitu…!!”
Kemudian beliau memerintahkan para
sahabat untuk pindah tempat seperti disarankan oleh Hubab. Hampir separuh malam,
sebagian para sahabat menggali kolam dan mengalirkan air untuk kebutuhan
pasukan muslim, dan sebagian lainnya menimbun kolam yang bisa digunakan oleh
pasukan kafir Makkah.
Setelah semuanya siap, pemuka
sahabat Anshar lainnya, Sa’d bin Mu’adz, mengusulkan untuk membuat tenda khusus
bagi Rasulullah SAW, yang akan digunakan sebagai pusat komando, dan beliau
menyetujuinya dan mendoakan kebaikan bagi Sa’d. Sebuah tenda didirikan di
tempat yang lebih tinggi, dan Sa’d menugaskan beberapa pemuda Anshar untuk
melakukan penjagaan pada tenda Nabi SAW tersebut.
Pasukan muslimin yang dibawa Nabi
SAW ke Badar sebenarnya tidak dipersiapkan untuk melakukan pertempuran. Dengan
313 orang sahabat tersebut, Nabi SAW bermaksud mencegat kafilah dagang Abu
Sufyan bin Harb yang baru pulang dari Syam. Tetapi dengan kepandaiannya, Abu
Sufyan berhasil mengetahui rencana beliau dari mata-mata yang dikirimnya,
sekaligus mengirim utusan ke Makkah untuk meminta bantuan. Maka Abu Jahal
beserta tokoh-tokoh Quraisy lainnya membawa seribu orang lebih dalam pasukannya
dengan persenjataan lengkap langsung menuju Badar. Abu Sufyan sendiri
membelokkan kafilahnya melalui pesisir, dan berhasil melewati Madinah sebelum
Nabi SAW sampai di Badar. Akhirnya pasukan muslim yang sebenarnya “tidak siap”
tersebut harus berhadapan dengan pasukan Abu Jahal yang telah siap untuk
bertempur dengan segala perlengkapan peperangannya.
Tetapi dengan strategi yang
diusulkan Hubab bin Mundzir, semangat dan keteguhan untuk berjihad dari para
sahabat, dan yang paling utama, datangnya pertolongan Allah kepada mereka,
termasuk dikirimnya pasukan malaikat yang dipimpin Malaikat Jibril, akhirnya
pasukan muslim berhasil mengalahkan pasukan kafir Quraisy yang jumlahnya jauh
lebih banyak.
Peristiwa yang hampir sama terjadi
pada Perang Khaibar, perang melawan kaum Yahudi, yang bisa dikatakan
‘mengendalikan’ perekonomian jazirah Arabia saat itu. Khaibar adalah markas
besar mereka dengan perlindungan berlapis-lapis hingga delapan benteng pertahanan.
Ketika tiba di dinding luar Khaibar pada waktu subuh, Nabi SAW bersabda,
“Allahu Akbar, runtuhlah Khaibar!! Allahu Akbar, runtuhlah Khaibar!! Jika kita
tiba di pelataran suatu kaum, maka amat buruklah bagi orang-orang yang layak
mendapat peringatan!!”
Nabi SAW memilih suatu tempat dan
memerintahkan untuk bermarkas di sana ,
tetapi Hubab bin Mundzir mendekati beliau dan berkata, “Wahai Rasulullah apakah
tempat yang engkau pilih ini merupakan ketetapan Allah, atau hanya sekedar
pendapat dan siasat perang!!”
Beliau bersabda, “Ini adalah
pendapatku!!”
Hubab berkata, “Wahai Rasulullah,
tempat ini terlalu dekat dengan benteng Nathat dan para prajurit Khaibar
dipusatkan di benteng itu. Dengan begitu mereka mengetahui keadaan kita dan
kita tidak mengetahui keadaan mereka, anah panah mereka bisa sampai ke tempat
kita dan anak panah kita tidak bisa mencapai mereka. Kita juga tidak aman dari
sergapan mereka yang dilakukan sewaktu-waktu. Di sini banyak sekali pohon
kormanya, tempatnya rendah dan tanahnya kurang baik. Jika engkau berkenan,
pindahkanlah markas kita ke tempat yang tidak seperti ini!!”
Beliau sangat gembira dengan
pendapatnya itu dengan bersabda, “Engkau memberikan pendapat yang sangat
jitu!!”
Setelah itu beliau memerintahkan
pindah ke tempat lainnya, yang juga tidak terlalu jauh dari Khaibar, tetapi
lebih aman dan strategis.
Ketika Rasulullah SAW wafat, dan saat itu sempat
terjadi ketegangan tentang siapa yang akan menjadi khalifah pengganti
Rasulullah SAW, Hubab bin Mundzir sempat mengusulkan, bahkan setengah menuntut
agar Amir atau Khalifah pengganti beliau terdiri dari dua orang, yakni seorang dari
Muhajirin dan seorang dari Anshar. Alasannya sederhana, bukan karena iri atau
gila kekuasaan, tetapi ia hanya khawatir, jika Amir hanya dari golongan Muhajirin
saja, mereka akan menuntut balas kepada orang-orang Anshar, karena dalam pertempuran
bersama Rasulullah SAW, mereka banyak membunuh kerabat orang-orang Muhajirin. Ketika
ternyata khalifah yang diusulkan adalah Abu Bakar, yang telah sangat dikenal kedudukan
dan kebaikannya di sisi Rasulullah SAW, ia menarik lagi usulannya tersebut.
bagi saudaraku baik muslim maupun yang non muslim yang memiliki permasalahan ekonomi, rumah tangga, kesulitan dalam belajar, ingin diberi kecerdasan ilmu, menjernihkan hati, dibuka bashirohnya, dibuka pintu rezekinya, sukses dunia akhirat,
BalasHapusmari amalkan sholawat "YAA SAYYIDII YA ROSULALLAH" BAIK HATI MAUPUN LISAN DIMANAPUN DAN KAPANPUN, MINIMAL 30 MENIT SELAMA 40 HARI, PASTI AKAN ADA PERUBAHAN 100%
disiarkan langsung oleh YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO AL-MUNADHDHOROH
JL. KH WACHID HASYIM BANDAR LOR, MOJOROTO, KOTA KEDIRI
JIKA ADA PERTANYAAN/ INFORMASI LEBIH LANJUT HUB : (0354)771018-774511
EMAIL : yp_wahidiyah@yahoo.com kode pos 64114
apakah anda memiliki dalil amal perbuatan seperti ini? atau ini cuma dibaca dari buku buku untuk mencari khodam jin?
Hapus