Senin, 24 Maret 2014

Hudzaifah bin Asid al Ghifari RA

Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat yang diberi kelebihan dalam ilmu Al Qur'an dan kata Nabi SAW, bacaan al Qur'annya tepat seperti ketika al Qur'am diturunkan, pernah berkata dalam suatu majelis, "Orang yang celaka adalah orang yang (telah digariskan) celaka ketika dalam perut ibunya, dan orang yang berbahagia adalah orang yang bisa mengambil pelajaran dari orang lain…!!"
Seorang tabi'in yang hadir dalam majelis Ibnu Mas'ud, yang bernama Amir bin Watsilah tampaknya kurang puas dengan penjelasan tersebut. Maka ia datang kepada sahabat Nabi SAW lainnya, yakni Hudzaifah bin Asid al Ghifari dan menceritakan apa yang didengarnya itu, kemudian berkata, "Bagaimana seseorang celaka tanpa ia melakukan suatu perbuatan!!"
Hudzaifah bin Asid berkata, "Apakah engkau heran terhadap hal itu?"
Kemudian Hudzaifah menceritakan bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda, bahwa setelah mani telah berada di dalam rahim selama 42 malam, Allah mengutus malaikat kepadanya, lalu Allah membentuk bagaimana rupanya (wajahnya), menciptakan pendengaran dan penglihatan, kulit, daging dan tulangnya. Kemudian malaikat yang diutus itu berkata, "Ya Tuhanku, laki-laki atau perempuan?"
Allah menentukan apa yang dikehendaki-Nya, dan malaikat mencatatnya.
Sang malaikat bertanya lagi, "Ya Tuhanku, matinya?"
Allah menentukan apa yang dikehendaki-Nya, dan malaikat mencatatnya. Begitulah berulang, selain kematian sang janin ini, Allah juga telah menentukan rizkinya, amalannya, serta celaka atau bahagianya. Malaikat mencatat dalam lembaran yang dipegangnya, lalu membawanya keluar, tidak menambah dan menguranginya.
Begitulah, Hudzaifah menjelaskan kepada Ibnu Watsilah tentang apa yang disampaikan sahabat Abdullah bin Mas'ud tersebut dengan hadist Nabi SAW lainnya, yang pernah didengarnya.
Dalam riwayat lain disebutkan, setelah 40 hari mani berubah menjadi segumpal darah, 40 hari kemudian menjadi segumpal daging, setelah 40 hari lagi dan menjadi jasad yang sempurna, Allah meniupkan ruh kepadanya, dan mengutus malaikat yang mencatat/ menetapkan empat hal, rizkinya, amalnya, ajal/kematiannya dan bahagia atau celakanya.
Bisa juga ditafsirkan, malaikat yang diutus setelah 42 malam, adalah yang "diperbantukan" Allah untuk memproses mani menjadi segumpal  darah, segumpal daging, membentuk rupa, menyusun pendengaran, penglihatan, kulit, daging dan tulangnya hingga jenis kelaminnya. Wujudnya menjadi sempurna setelah 120 hari (40+40+40 hari), Allah meniupkan ruh-Nya kepada janin tersebut sehingga menjadi jasad yang hidup, dan malaikat menanyakan tentang empat perkara tersebut. Allah menetapkan sesuai yang dikehendaki-Nya, kemudian malaikat mencatat dalam lembaran yang dibawanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar