Urwah bin Zubair
adalah saudara Abdullah bin Zubair, putra dari sahabat Zubair bin Awwam, ibunya
adalah Asma binti Abu Bakar. Ia sempat mengikuti beberapa pertempuran bersama
Rasulullah SAW walau saat itu ia masih sangat muda, termasuk pada Perang Tabuk.
Suatu ketika di
masa tuanya, salah satu kakinya terluka cukup parah, tabib menyarankan Urwah
bin Zubair untuk mengamputasi kaki tersebut karena dikhawatirkan akan merusak
anggota tubuh lainnya. Karena proses tersebut sangat menyakitkan, sang tabib
menawarkan untuk memberinya minuman yang mengandung bius, dan mendatangkan
beberapa orang untuk memeganginya agar tidak bergerak. Tetapi dengan jiwa yang
dipenuhi keimanan dan kesabaran, Urwah menolak tawaran itu dan berkata,
"Cukuplah kalian saja mengerjakan apa yang kalian kerjakan, aku tidak
membutuhkan minuman atau orang-orang tersebut."
Begitulah,
proses amputasi mulai dikerjakan, tulang mulai terbuka, minyak dididihkan,
gergaji mulai digerakkan memotong tulang, dan obat ditaburkan. Proses demi
proses berlangsung, tetapi Urwah tidak bergerak dan bergeming sedikitpun,
begitu juga tidak terdengar kata keluhan dari mulutnya, kecuali kata ‘hasbi,
Hasbi’ (maksudnya, cukuplah bagiku, cukuplah bagiku rahmat Allah).
Ketika seseorang
datang memasuki ruangan saat proses pemotongan kakinya tersebut, ia berkata,
"Jika engkau menjengukku untuk kakiku ini, ia telah kuserahkan kepada
Allah."
Tetapi orang itu
berkata, "Aku tidak datang menjengukmu untuk kakimu itu, aku hanya
membawakan kabar, bahwa anakmu jatuh dari tunggangannya hingga terinjak-injak,
dan akhirnya meninggal."
Mendengar kabar
tersebut, tidak ada reaksi kaget sedikitpun, ia hanya berkata lirih, "Ya
Allah, jika Engkau menguji, pasti Engkau akan memberi ampunan, namun jika
engkau mengambil, pasti Engkau akan mengabadikan."
Jazaakillah bi khair ...
BalasHapussemoga kita semua sama memetik hikmahnya.
Wassalam.