Umair bin Abi
Waqqash RA telah memeluk Islam pada masa permulaan, sebagaimana kakaknya Sa'ad
bin Waqqash RA, hanya saja ia masih anak-anak. Ketika pasukan siap
diberangkatkan ke Badar, ia berlarian kesana kemari di antara anggota pasukan
lainnya. Sa'ad yang melihat kelakuan adiknya ini, menanyakan sebabnya ia
berbuat seperti itu, Umair menjawab, "Saya khawatir, jika Rasulullah SAW
mengetahui keberadaan saya di sini, beliau akan melarang saya ikut dalam
pertempuran ini, karena saya masih kecil. Padahal saya sangat berharap bisa
menyertainya, dan saya juga berharap akan memperoleh syahid…!"
Kekhawatirannya
menjadi kenyataan, Rasulullah SAW mengetahui keberadaannya, dan melarangnya
ikut karena masih kecil. Umair pun menangis pilu, padahal semangatnya telah
memuncak untuk bisa bertempur membela panji-panji keislaman dan keimanan.
Dengan tangis kesedihan yang tidak bisa ditahan, ia memohon kepada Nabi SAW
untuk mengijinkannya ikut.
Melihat semangat
dan tangis kesedihannya, akhirnya beliaupun mengijinkannya menyertai pasukan
perang Badar ini. Dan Allahpun mengabulkan harapannya yang ke dua, ia
memperoleh syahid dalam peperangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar