Rafi bin Umair at Tamimi adalah seorang sahabat yang berasal
dari kabilah Bani Tamim. Kisah keislamannya termasuk unik, karena berawal dari
sebuah mimpi ketika ia tertidur di padang
pasir yang luas.
Suatu
ketika Rafi sedang melakukan perjalanan menembus padang pasir yang luas. Jika siang harinya
sangat panas membakar, ia melakukan perjalanan pada malam hari, dan ia
beristirahat sambil berteduh di bawah pepohonan atau bayang-bayang batuan
besar. Pada suatu malam, ketika ia tiba di suatu lembah yang bernama Ramal
‘Alij, ia merasakan kantuk yang tidak tertahankan, karena itu ia turun dari
untanya dan bermaksud tidur sebentar sampai kantuknya hilang. Seperti kebiasaan
para musafir jahiliah, sebelum tidur ia berdoa, “Aku berlindung kepada
penunggu/penguasa lembah ini dari gangguan jin!!”
Belum lama
tertidur, ia bermimpi melihat seorang laki-laki membawa tombak yang akan
ditusukkan ke tulang rusuk untanya. Tentu saja ia kaget dan tiba-tiba terbangun,
ia melihat ke kanan-kirinya, dan ia tidak melihat apa-apa, untanya-pun keadaannya
baik-baik saja. Karena kantuknya belum hilang, ia meneruskan tidurnya.
Sesaat tertidur, sekali lagi ia
bermimpi yang sama seperti sebelumnya, dan ia tersentak bangun. Kali ini ia
melihat untanya berontak, dan seorang lelaki yang membawa tombak seperti yang
terlihat pada mimpinya sedang berusaha menyerang untanya. Tetapi seorang lelaki
tua memeganginya dan berusaha menghalangi niatnya. Keduanya tampak bertengkar dan
berdebat keras, sampai tiba-tiba datang tiga ekor banteng (sapi liar)
menghampiri mereka. Orang tua itu berkata, “Ambillah salah satu banteng ini
sebagai pengganti dari unta milik manusia yang ingin engkau ambil, sesungguhnya
ia dalam perlindunganku!!”
Lelaki yang
membawa tombak itu memilih salah satu dari tiga banteng tersebut dan berlalu pergi.
Si orang tua berpaling kepada Rafi dan berkata, “Hai manusia, jika engkau
beristirahat di suatu lembah, dan engkau merasa ngeri dengan seramnya lembah
itu, maka katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhannya Muhammad dari seramnya
lembah ini!! Janganlah engkau meminta perlindungan kepada jin atau siapapun
dari penghuni lembah itu, sesungguhnya hal itu adalah perkara yang bathil!!”
Rafi
berkata, “Siapakah Muhammad itu!!”
Orang tua
berkata, “Dia adalah seorang nabi berbangsa Arab, dia bukan dari timur dan
bukan pula dari barat, dan diutus sebagai rasul pada hari senin!!”
Maksudnya
dari timur, adalah Persia
dan dari barat adalah Romawi. Dua kerajaan besar itulah yang saat itu
menjangkau ke wilayah Arab. Di bagian timur dan selatan, yakni Yaman dan sekitarnya
termasuk kekuasaan Kisra Persia, dan di wilayah barat dan utara seperti Syam, Palestina,
Mesir dan sekitarnya termasuk kekuasaan Kaisar Romawi.
“Dimanakah
tempat tinggalnya?” Tanya Rafi lagi.
“Di Kota
Yatsrib, yang banyak pohon kurmanya!!” Kata lelaki tua itu.
Sebelum
sempat berkata dan menanyakan sesuatu lagi, lelaki tua itu hilang dari
pandangannya. Rafi membatalkan tujuan perjalanannya, dan ia memacu
tunggangannya menuju Yatsrib yang saat itu namanya telah berubah menjadi
Madinah.
Setibanya di sana , ia menanyakan tentang Nabi SAW dan
mereka menunjukkan tempatnya di masjid. Ia segera menuju Masjid Nabi, dan
melihat kedatangannya, Nabi SAW langsung menyambutnya dengan gembira. Sebelum
sempat ia menceritakan pengalamannya, beliau yang terlebih dahulu menceritakan
apa yang dialaminya, dan menyatakan kalau dua orang yang dilihatnya itu adalah
dari bangsa jin. Lelaki tua yang melindunginya itu adalah jin yang telah
memeluk Islam.
Nabi SAW menceritakan tentang
risalah Islam, dan menyeru Rafi untuk mengikutinya, dan tanpa banyak
pertimbangan lagi ia memenuhi ajakan beliau tersebut memeluk Islam. Sungguh
keislamannya merupakan berkah dari dakwah tidak langsung dari jin penghuni
lembah Ramal ‘Alij, di tengah belantara padang
pasir yang luas.
Ya Robbi adakah kita bisa mengikuti jejak sahabat nabi yang satu ini
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus