Zaid bin
Datsinah RA, seorang sahabat Anshar yang termasuk dalam kelompok sepuluh
sahabat dibawah pimpinan Ashim bin Tsabit. Kelompok sahabat ini dikirim Nabi SAW
untuk mematai-matai kaum Quraisy (atau dalam riwayat lain, atas permintaan Bani
Adhal dan Qarah untuk mendakwahi kaumnya). Kemudian mereka ini dikhianati
sehingga terjadi pertempuran tidak seimbang dengan 100 orang kafir, delapan
orang menemui syahidnya, Zaid bin Datsinah dan Khubaib bin Adi tertawan, dan
dijual kepada orang-orang Quraisy di Makkah. Zaid dibeli oleh Shafwan bin
Umayyah dengan harga 50 ekor unta.
Pada waktu yang
ditetapkan untuk eksekusi, Zaid dibawa ke suatu tempat di luar Masjidil Haram.
Orang-orang telah berkumpul untuk melihat hukuman mati yang akan dijatuhkan kepada Zaid.
Sebagian orang-orang kafir melemparinya dengan anak panah sambil membujuknya
kembali murtad. Tetapi ia tidak bergeming sedikitpun dan memasrahkan dirinya
kepada Allah.
Abu Sufyan
bertanya kepadanya, "Maukah kau, jika kepalamu yang akan dipenggal ini
digantikan dengan kepala Muhammad, dan kamu dibebaskan sehingga bisa berkumpul
dan bergembira bersama keluargamu?"
Tetapi Abu
Sufyan dan orang-orang kafir itu memperoleh jawaban yang mengejutkan, Zaid
berkata, "Demi Allah, kehidupanku bersama keluargaku tidak akan menjadi
senang, jika aku membiarkan duri sekecil apapun menusuk badan kekasihku,
Muhammad."
Abu Sufyan
berkata, "Kasih sayang yang ditunjukkan sahabat-sahabatnya kepada Muhammad
tidak ada bandingannya."
Shafwan telah
menugaskan salah satu hamba sahayanya bernama Nisthas untuk membunuh Zaid, ia
menikam tubuh Zaid dengan lembing sehingga menemui syahidnya. Sebelum ajal
menjemputnya, ia sempat berkata, "Ya Allah, sampaikan salamku kepada
Rasulullah SAW….!"
Nabi SAW yang
berada di Madinah mendengar salam yang disampaikannya lewat malaikat Jibril,
dan beliau membalasnya, sambil mengabarkan pada sahabat-sahabat lainnya tentang
pembunuhan Zaid dan Khubaib oleh orang kafir Quraisy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar